Cara mengukur rugi kabel
mengukur rugi kabel. Rugi
kabel dapat dihitung melalui tegangan atau dayanya. Namun pada praktikum kali
ini yang dilihat dari rugi kabel adalah tegangannya. Kabel yang digunakan
adalah kabel tipe B dan kabel tipe K. alat yang dibutuhkan adalah voltmeter,
function generator, kabel penghubung, dan T. range frekuensi yang diguakan
adalah antara 1MHz sampai 500MHz, dengan pengambilan sample sebanyak 12kali.
Selanjutnya, table yang
digunakan tersedia dalam keadaan awal, dan hasil konversi ke nilai dB. Rugi
total didapat dari persamaan . Pengambilan data yang pertama
menggunakan frekuensi 1 MHz (3 dB). Vin terukur sebesar 1,35 Volt, sedangkan
Vout terukur 1,25 Volt. Karena perbedaan nilai antara Vin dan Vout inilah yang
menyebabkan perlunya melakukan perhitungan terhadap rugi kabel. Selanjutnya
mengolah data di table excel agar mendapat hasil rugi total dalam dB.
Pengambilan data berikutnya menggunakan frekuensi 5MHz, 50MHz, 100MHz, 150MHz,
200MHz, 250MHz, 300MHz, 350MHz, 400MHz, 450MHz, dan 500MHz. nilai frekuensi
dalam dB adalah sebanding dengan besar frekuensi sebelum dikonversi. Jadi,
semakin besar frekuensinya, maka dalam satuan dBnya juga semakin besar.
Hasil Vin dan Vout yang
diperoleh dari pengukuran adalah acak, karena mengalami kenaikan dan penurunan.
Rugi total berbanding terbalik dengan nilai frekuensinya. Semakin besar
frekuensi, maka rugi totalnya semakin kecil.
Tahap terakhir yang dilakukan
adalah mengukur panjang kabel agar didapat nilai rugi per meternya. Cara yang
digunakan sangat sederhana, yaitu dengan membentangkan kabel di atas lantai
yang berukuran 30 x 30 cm, kemudian mengitung berapa banyak lantai tersebut
dari ujung ke ujung. Ternyata panjan kabel yang didapat adalah 30m.
Tipe kabel B lebih baik
daripada tipe kabel K. karena apabila datanya dibandingkan, tipe kabel K
memiliki nilai rugi per meter yang lebih besar daripada tipe kabel B.
Post a Comment