Operasi Dasar Sinyal MATLAB
Percobaan berikut ini adalah tentang Operasi Dasar pada Sinyal. Yang pertama adalah penguatan sinyal (istilahnya adalah amplifaksi). Penguatan identik dengan semakin besarnya amplitudo output dibandingkan amplitudo inputnya. Penguatan juga bisa saja terjadi pada daya. Periode atau T yang digunakan adalah 2. Persamaan geombangnya adalah y1=sin(2*pi*t). dimana dari persaman tersebut didapat amplitude dari gelombang sinus yang dihasilkan adalah 1, dengan beda fase pi atau 180o. jumlah gelombangnya adalah 2 gelombang karena periodenya adalah 2.
Untuk membangkitkan gelombang peguatnya, maka perlu ditambahkan perintah dalam editor matlab. Dimana nilai amplitudonya diubah dengan ketentuan a>0. Dan nilai amplitude yang didefinisikan kedalam persamaan adalah 5. Sehingga gelombang mengalami penguatan sebanyak 5 kali dari keadaan awal yang amplitudonya hanya di setting 1. Di gambar kedua terlihat perbedaan saat kondisi awal dan kondisi setelah mengalami penguatan.

Selanjutnya adalah mengenai pelemahan sinyal atau atenuasi. Pelemahan adalah kebalikan dari penguatan sinyal. Apabila pada penguatan terjadi perubahan amplitude menjadi lebih besar, maka nilai amplitude pada pelemahan sinyal menjadi semakin kecil seperti yang terdapat di gambar gelombang di bawah ini. Amplitude pada kondisi awalnya adalah 1, sedangkan nilai amplitude setelah mengalami pelemahan menjadi 0.5. jadi bisa dikatakan bahwa terjadi pelemahan sinyal 0.5 kali dari keadaan semula.
Setelah penguatan dan pelemahan sinyal, yang berikutnya adalah penjumlahan dua sinyal. Operasi penjumlahan sinyal dilakukan dengan membuat program baru yang kemudian gelombang kedua dibangkitkan dengan menambahkan beberapa tambahan perintah dalam program sebelumnya. Kemudia langsung saja menjumlahkan kedua gelombang tersebut. Proses penjumlahan dilakukan dengan menjumlahkan setiap komponen sinyal pertama dan kedua untuk setiap nilai t yang sama.
Untuk membangkitkan gelombang peguatnya, maka perlu ditambahkan perintah dalam editor matlab. Dimana nilai amplitudonya diubah dengan ketentuan a>0. Dan nilai amplitude yang didefinisikan kedalam persamaan adalah 5. Sehingga gelombang mengalami penguatan sebanyak 5 kali dari keadaan awal yang amplitudonya hanya di setting 1. Di gambar kedua terlihat perbedaan saat kondisi awal dan kondisi setelah mengalami penguatan.

Selanjutnya adalah mengenai pelemahan sinyal atau atenuasi. Pelemahan adalah kebalikan dari penguatan sinyal. Apabila pada penguatan terjadi perubahan amplitude menjadi lebih besar, maka nilai amplitude pada pelemahan sinyal menjadi semakin kecil seperti yang terdapat di gambar gelombang di bawah ini. Amplitude pada kondisi awalnya adalah 1, sedangkan nilai amplitude setelah mengalami pelemahan menjadi 0.5. jadi bisa dikatakan bahwa terjadi pelemahan sinyal 0.5 kali dari keadaan semula.
Setelah penguatan dan pelemahan sinyal, yang berikutnya adalah penjumlahan dua sinyal. Operasi penjumlahan sinyal dilakukan dengan membuat program baru yang kemudian gelombang kedua dibangkitkan dengan menambahkan beberapa tambahan perintah dalam program sebelumnya. Kemudia langsung saja menjumlahkan kedua gelombang tersebut. Proses penjumlahan dilakukan dengan menjumlahkan setiap komponen sinyal pertama dan kedua untuk setiap nilai t yang sama.
Post a Comment