-->

PENDETEKSI DAN PENGAMATAN SINYAL RADIO FM

Pada kesempatan ini kami mendeteksi sinyal FM menggunakan spectrum analyzer untuk mendeteksi sinyal radio. Sinyal radio yang coba untuk dideteksi adalah sinyal FM dimana FM mempunyai band frekuensi antara 88 MHz – 108 MHz. Untuk mendeteksi sinyal FM tersebut maka nilai start frequency pada spectrum analyzer diubah menjadi 88 MHz dan nilai stop frequency-nya diubah menjadi 108 MHz. Pada display spectrum analyzer akan tampak beberapa frekuensi yang muncul, tampilannya
seperti gambar berikut :








Dari gambar di atas tampak beberapa puncak pada frekuensi-frekuensi tertentu dengan level dB yang berbeda-beda. Data tersebut menunjukkan bahwa pada range frekuensi 88 MHz sampai 108 MHz terdapat informasi yang dipancarkan oleh beberapa pemancar stasiun radio dengan band frekuensi yang berbeda-beda. Untuk dapat mengetahui nilai frekuensi center dari masing-masing frekuensi yang terdeteksi dapat digunakan fungsi marker. Seperti gambar di atas, marker berada pada puncak yang memiliki nilai frequency center 88.3 MHz dengan level -74.9 dBm. Dari tiap-tiap puncak frekuensi center yang ada, didapatkan data sebagai berikut :


Frequency (MHz)
Level (dBm)
88.3
-74.9
89.1
-62.99
89.8
-66.6
91.05
-61.5
92.25
-73.68
93.55
-74.94
94.15
-69.49
94.85
-71.52
96.15
-64.54
97.8
-73.63
101.1
-56.37
102.45
-65.71
103.3
-62.18
105.6
-60.56
106.45
-56.12
107.45
-46.77

Berikut ini adalah nama-nama stasiun pemancar radio yang sesuai dengan nilai frekuensi tersebut dalam area yang kami coba:


Frequency (MHz)
Level (dBm)
Stasiun Radio
88.3
-74.9
Metro FM
89.1
-62.99
Prambors FM
89.8
-66.6
 Hard Rock FM
91.05
-61.5

92.25
-73.68

93.55
-74.94

94.15
-69.49

94.85
-71.52
DJ FM
96.15
-64.54
 Mercury FM
97.8
-73.63

101.1
-56.37
Istara FM 
102.45
-65.71

103.3
-62.18
Wijaya FM
105.6
-60.56

106.45
-56.12

107.45
-46.77
Radio Pendidikan Jawa timur 





Spectrum analyzer mempunyai kabel probe yang digunakan untuk menerima input, input tersebut dapat disuplai dari SSG berupa tegangan atau daya dalam frekuensi tertentu. Tetapi jika tidak mendapat input dari SSG atau sumber frekuensi lain, probe tersebut dapat berfungsi menjadi seperti antenna radio. Pada percobaan ini spectrum analyzer digunakan untuk mendeteksi gelombang radio FM secara langsung yang diperoleh dari udara sekitar.

 Untuk mendeteksinya, pertama-tama nilai frekuensi start dan stop diubah sesuai dengan band frekuensi FM yakni 88 – 108 MHz. Setelah itu probe spectrum analyzer(yang berfungsi sebagai antenna) dibawa ke tempat terbuka untuk mendeteksi gelombang radio FM. Sinyal frekuensi yang terdeteksi tampak seperti pada gambar 1, dimana terdapat beberapa frekuensi yang terdeteksi dengan level dB yang berbeda-beda. Pada gambar tersebut sebagian nilai-nilai frekuensi yang terdeteksi adalah benar-benar dari stasiun pemancar radio legal, sedangkan beberapa yang lain tidak dikenali. Data-data stasiun radio tersebut dapat dilihat pada tabel 2. Pada frekuensi-frekuensi tersebut beberapa stasiun radio yang terdeteksi berada pada frekuensi yang sedikit berbeda dengan frekuensi legalnya. Seperti pada frekuensi 94.85 MHz frekuensi tersebut ditempati oleh stasiun radio DJ FM yang secara legal berada pada frekuensi 94.8 MHz.

 Namun ketika dicoba pada radio asli yang frekuensinya diset 94.85 MHz, stasiun radio yang terdengar adalah DJ FM. Ini menunjukkan bahwa 94.85 MHz masih berada dalam bandwidth frekuensi DJ FM yakni 94.8 MHz. Begitu juga pada stasiun radio Hard Rock FM dan Radio Pendidikan Jawa Timur. Hard Rock FM pada 89.7 MHz, namun ketika dicoba pada 89.9 MHz masih terdengar. Radio Pendidikan Jawa Timur pada frekuensi 107.5 MHz namun pada frekuensi 107.45 juga masih bisa terdengar. Hanya saja pada frekuensi tersebut suara yang dapat terdengar tidak sejelas ketika pada frekuensi tengah aslinya(89.7 MHz atau 107.5 MHz). 

Untuk frekuensi-frekuensi lain yang muncul dapat disebabkan karena adanya pemancar-pemancar illegal yang berada di wilayah sekitar namun daya yang dipakai tidak terlalu besar sehingga jarak jangkau pemancarnya tidak terlalu luas. Hal ini dibuktikan dengan mencobanya pada radio asli. Ketika berada pada wilayah yang jauh dari wilayah sebelumnya(posisi spectrum berada), radio diset pada frekuensi-frekuensi yang tidak terdaftar tersebut namun tidak terdengar adanya siaran. Ini menunjukkan bahwa pada posisi saat ini berada diluar jangkauan pemancar-pemancar illegal tersebut sehingga dapat disimpulkan pemancar-pemancar illegal tersebut tidak memancarkan frekuensi untuk wilayah yang luas.


KESIMPULAN :

Frekuensi gelombang radio yang dipancarkan oleh stasiun radio adalah pada frekuensi tengahnya, namun masih memiliki bandwidth dengan lebar tertentu sehingga siarannya masih bisa terdengar selama masih berada pada jangkauan bandwithnya.

2 komentar:

  1. itu alatnya masi analog y mas? Legendaris banget

    btw Blognya skrg lebih ramping ....

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya gan,di lab kampusku banyak yg masi legendaris ..

      pingin ganti suasana aja,biar adem

      Hapus