Pengenalan instrumentasi Telekomunikasi
Pada percobaan
tentang pengenalan instrumentasi
diperoleh analisa data sebagai berikut:
Untuk mendapatkan
hasil output signal seperti gambar di bawah ini langkah-langkah yang harus
dilakukan adalah sebagai berikut:
Peralatan
yang dibutuhkan berupa oscilloscope
yang berfungsi sebagai output sehingga kita dapat melihat bentuk signal yang
dihasilkan, function generator yang
berfungsi sebagai input dimana kita dapat menentukan besar amplitudo maupun
besar frekuensi yang diinginkan, selanjutnya untuk menghubungkan antar input
dan output kita membutuhkan sebuah konektor.
Konektor yang digunakan saat praktikum kemarin adalah konektor yang bertipe BNC
yang memiliki redaman sebesar 1x. Redaman pada masing-masing konektor berbeda,
dan untuk mendapatkan signal yang presisi maka kita harus tahu berapa redaman
yang akan digunakan. Untuk mendapatkan bentuk signal seperti gambar diatar,
langkah pertama hubungkan konektor dengan input dan output.
Selanjutnya
konektor tersebut diset/diberi redaman sesuai redaman yang dimiliki konektor
tersebut. Selanjutnya pada function generator diset pada bentuk gelombang sine dan diberi frekuensi sebesar 1
kHz. Selanjutnya pada oscilloscope diset pada channel 1, kemudian diset dengan
kondisi AC. Untuk mengubah besar kecilnya bentuk gelombng yang dihasilkan kita
dapat mengubah time/div dan volt/div. Untuk frekuensi pada oscilloscope dan
function generator harus dipastikan sama atau mendekati, agar mendapatkan
bentuk signal yang presisi. Pada oscilloscope digital ini, kita dapat langsung
menentukan gambar terbaik yang akan dihasilkan sehingga dari hasil gambar
terbaik dihasilkan bentuk signal sesuai pada gambar diatas. Gambar terbaik dari
bentuk signal yang dihasilkan yaitu ketika channel 1 diset dengan vol/div
sebesar 50mV dengan time/div sebesar 500us.
Selanjutnya ketika oscilloscope diset pada kondisi DC maka akan
dihasilkan garis lurus pada layar oscilloscope
Selanjutnya kita
akan mengganti besar frekuensi pada function generator. Pada function generator,
frekuensi diubah menjadi 2.5 kHz. Untuk oscilloscope diset dengan vol/div
sebesar 50mV dengan time/div sebesar 500us. Dari hasil praktikum didapatkan
bentuk signal terbaik untuk frekuensi 2.5 kHz adalah sebagai berikut:
Selanjutnya kita akan mengubah frekuensi
menjadi 500 Hz pada function generator, sedangkan pada oscilloscope diset
dengan vol/div sebesar 50mV dengan time/div sebesar 500us. Dari bentuk signal
terbaik yang dihasilkan, didapatkan bentuk signal pada frekuensi 500Hz adalah
sebagai berikut:
Dari
pengubahan nilai frekuensi, terlihat bahwa semakin besar frekuensi yang
digunakan, maka bentuk signal yang dihasilkan akan terlihat rapat pada div
mendatarnya. Contohnya saja pada frekuensi 2.5 kHz, dihasilkan 12 gelombang
pada layar oscilloscope. Sedangkan ketika frekuensi yang digunakan kecil, maka
signal akan terlihat renggang pada div mendatarnya. Contoh pada frekuensi 500
Hz pada layar oscilloscope hanya dihasilkan
2.5 gelombang. Semakin besar frekuensi yang digunakan, maka akan mempengaruhi
div mendatar pada layar oscilloscope. Sedangkan untuk besar volt/div akan
mempengaruhi div vertikal pada layar oscilloscope
KESIMPULAN:
1. 1. Besar frekuensi yang digunakan, maka akan mempengaruhi div mendatar
pada layar oscilloscope, sedangkan untuk besar volt/div akan mempengaruhi div
vertikal pada layar oscilloscope.
2. 2. Semakin besar frekuensi yang digunakan, maka bentuk signal yang
dihasilkan akan terlihat rapat pada div mendatarnya, sedangkan ketika frekuensi
yang digunakan kecil, maka signal akan terlihat renggang pada div mendatarnya.
3. 3. Oscilloscope berfungsi sebagai output, function generator berfungsi
sebagai input dan konektor berfungsi sebagai penghubung antara input dan output.
.
Very interesting blog. A lot of blogs I see these days don't really provide anything that attract others, but I'm most definitely interested in this one. Just thought that I would post and let you know.
BalasHapus