-->

Pengertian sistem OFDMA dan SCFDMA

OFDMA
OFDMA adalah teknologi yang berbasis frequency division multiplexing (OFDM), yang telah lama digunakan pada ADSL, Wi-Fi(802.11a/g), DVB-H dan beberapa sistem transmisi digital berkecepatan tinggi yang lain. Masuknya teknologi OFDM ke dunia Wireless adalah saat diluncurkannya fixed-access WiMAX 802.16d yang digunakan untuk teknologi akses internet berkecepatan tinggi sebagai pengganti teknologi akses tradisional seperti ADSL dan kabel, atau sebagai solusi teknologi akses di daerah yang belum pernah dibangun teknologi akses sebelumnya karena topografi yang tidak menguntungkan.


Pada OFDM, bandwidth dibagi-bagi menjadi sejumlah band yang lebih kecil, yang secara matematis saling orthogonal, dengan menggunakan teknik Fast Fourier Transforms (FFTs). Rekontstruksi band2 tersebut dilakukan dengan menggunakan Inverse Fast Fourier Transforms (IFFTs). FFTs dan IFFTs adalah algoritma yang dapat diimplementasikan secara efisien dengan menggunakan kelipatan 2. Tipikal, ukuran FFT pada sistem OFDM adalah 128, 256, 512, 1024, dan 2048. Bandwidth yang dapat disupport oleh OFDM adalah 5, 10, dan 20 MHz. Salah satu kelebihan teknik ini adalah kemudahannya dalam beradaptasi pada bandwidth yang berbeda-beda. Misal alokasi bandwidth 10MHz dapat dibagi menjadi 1024 subcarriers, sedangkan 5MHz dapat dibagi menjadi 512 subcarriers, tipikal sebesar 10 kHz.

Jadi OFDMA dikembangkan untuk memberikan kemampuan mobilitas pada OFDM (yang sebelumnya digunakan untuk fixed-wireless) sehingga dapat digunakan untuk sistem seluler. Pada OFDMA, beberapa subcarriers dikelompokkan menjadi unit yang lebih besar (subchannels), dan subchannels ini dikelompokkan lagi menjadi bursts yang dapat dialokasikan untuk wireless users. Tiap alokasi bursts dapat dirubah dari frame ke frame sesuai dengan orde modulasi yang dipakai. Hal ini memungkinkan Base Station untuk menambah penggunaan bandwidth secara dinamis seusai dengan kebutuhan sistem.


SCFDMA


SC-FDMA adalah teknologi multicarrier berbasis OFDMA untuk uplink. Ia ditujukan untuk mempermudah sistem trasmitter pada handset dan mereduksi konsumsi daya dengan fitu PAPR yang lebih rendah. Pada struktur receiver, ia lebih kompleks daripada OFDMA dengan performa link yang sama, namun hal ini mungkin tak menjadi problem karena receiver berada pada base station, yang tidak memiliki permasalahan daya atau kompleksitas.


SC-FDMA terlokalisasi dimaksudkan untuk uplink pada LTE. Sistem SC-FDMA terdistribusi belum digunakan karena kelemahannya terhadap offset Doppler dan offset frekuensi, dan juga keterbatasannya terhadap rancangan pilot. Pilot SC-FDMA secara umum dimultipleks berdasar waktu (time) dan dirancang untuk PAPR yang rendah. Keterbatasan ini lebih parah pada SC-FDMA terdistribusi dan dapat berakibat pada fleksibilitas yang lebih rendah daripada OFDMA.
SC-FDMA juga diusulkan untuk dimasukkan dalam IEEE 802.16m (WiMAX-m) untuk uplink. 

Namun, usulan-usulan terakhir lebih mendukung OFDMA daripada SC-FDMA pada uplink karena SC-FDMA tak dapat memperoleh keuntungan secara penuh terhadap multiuser diversity, selain itu kelebihan PAPR pada SC-FDMA dapat diimbangi oleh teknik-teknik PAPR tingkat lanjut pada OFDMA. Selain itu kompatibilitas mundur (backward compatibility) terhadap WiMAX-e merupakan poin lain dalam memilih SC-FDMA sebagai uplink dari WiMAX-m.

Teknik-teknik MIMO dapat digunakan pada SC-FDMA untuk mengeksploitasi diversity sebagaimana halnya multipleksing spasial, yang mana ini mirip dengan MIMO-OFDM, yaitu dalam domain frekuensi setelah FFT.



2 komentar:

  1. maaf nih saya mau nanya bang skg saya kan lg nyusun skripsi tentang resource allocation d2d communication kira2 judul yg cocok buat saya dan algoritma apa yg dipakai ya bang? mohon sarannya bang

    BalasHapus